Manajemen Perkantoran
KOMUNIKASI PERKANTORAN
Nama Kelompok :
Nanda Ayu Ning Putri
(150803103007)
Retno Puspitasari (150103013014)
Reza Nur Azizah (150803103015)
Hani Nur Fatimah (150803103063)
Fifi Umaroh (150803103029)
Nurul Husnul K (150803103066)
Aswinda Nur Imama (150803103030)
Reza Nur Azizah (150803103015)
Hani Nur Fatimah (150803103063)
Fifi Umaroh (150803103029)
Nurul Husnul K (150803103066)
Aswinda Nur Imama (150803103030)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
D3 Kesekretariatan
Universitas Jember
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam
konteks organisasi, hubungan kemitraan yang harmonis antara atasan dengan
bawahan memegang peranan yang strategis, sebab pencapaian tujuan organisasi
membutuhkan suatu kerjasama yang saling mendukung dan mempengaruhi. Sehingga,
dalam kegiatan organisasi tidak akan terlepas dari peranan komunikasi. Dalam
setiap kegiatan ataupun kehidupan manusia tidak terlepas dari peranan
komunikasi.Selain itu, komunikasi dapat dikatakan sebagai urat nadi pelaksanaan
aktivitas organisasi.
Komunikasi
memungkinkan terjadinya koordinasi. Komunikasi juga memungkinkan
perintah/instruksi, saran-saran, informasi dan sebagainya dapat disampaikan
secara cepat dan jelas, sehingga efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan
organisasi akan terwujud. Sama halnya dengan manajemen perkantoran, didalam
kantor akan selalu terjadi aktivitas komunikasi. Komunikasi yang dilakukan pun
bermacam-macam dimana komunikasi memiliki fungsi dan manfaat yang besar
terhadap kemajuan kantor. Manajemen perkantoran memerlukan adanya kerjasama
baik dengan pihak internal maupun dengan pihak eksternal dimana komunikasi
sebagai pemeran utama dalam aktivitas tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah komunikasi perkantoran itu?
2. Apa saja pentingnya komunikasi kantor?
3. Apakah unsur dalam komunikasi saling
berhubungan?
4. Apa tujuan dalam komunikasi perkantoran?
5. Bagaimana faktor yang terdapat dalam proses
komunikasi?
6. Apa saja klasifikasi komunikasi perkantoran ?
1.3
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian komunikasi perkantoran
2. Mengetahui pentingnya komunikasi perkantoran
3. Mengetahui unsur dalam komunikasi yang saling
berhubungan
4. Mengetahui tujuan dalam komunikasi perkantoran
5. Mengetahui faktor yang terdapat dalam proses
komunikasi
6. Mengetahui klasifikasi perkantoran
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Komunikasi Perkantoran
Komunikasi
merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam kegiatan kantor,
mengingat hakikat kantor sebagai kumpulan orang yang bersama-sama
menyelenggarakan kegiatan kantor. Komunikasi adalah proses kegiatan penyampaian
warta/berita/informasi yang mengandung arti dari satu pihak (seseorang/tempat),
kepada pihak (seseorang atau tempat) lain, dalam usaha mendapatkan saling
pengertian.
Kantor
merupakan pusat pengelolaan keterangan, tempat para pejabat berkumpul untuk
merundingkan segala sesuatu guna kepentingan kantor, tempat para pegawai
menyelesaikan pekerjaan administrasi.
Seorang
pemimpin kantor perlu dapat berkomunikasi secara efektif dengan semua pegawai
kantor, baik secara horizontal maupun secara vertical atau secara
diagonal.pengurusan informasi yakni penyampaian dan penerimaan berita, akan
dapat berjalan baik bila dalam kantor itu terdapat komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang efektif akan menciptakan iklim kerja kantor yang sehat yang
terbuka. Hal ini sangat penting guna meningkatkan kreatifitas dan dedikasi para
pegawai kantor.
Komunikasi
kantor atau tata hubungan kantor ialah suatu penyampaian warta atau
keterangan-keterangan yang mengandung arti dalam biang kegiatan kantor.
2.2 Pentingnya
Komunikasi Perkantoran
Komunikasi
sangat penting dalam rangka meningkatkan kelancaran kegiatan kantor. Pentingnya
komunikasi kantor dapat dilihat dalam berbagai hal berikut:
1. Menimbulkan
rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara
a. Para
bawahan dengan atasan atau pimpinan
b. Bawahan
dengan bawahan
c. Atasan
dengan atasan
d. Pegawai
dengan kantor tau instansi yang bersangkutan
2. Meningkatkan
kegairahan bekerja para pegawai
3. Meningkatkan
moral dan disiplin para pegawai
4. Semua
jajaran pimpinan dapat mengetahui keadaan bidang yang menjadi tugasnya sehingga
kan berlangsung pengedalian operasional yang efisien.
5. Semua
pegawai dapat mengetahui kebijaksanaan peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan oleh pimpinan
6. Semua
informasi, keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh pegawai dapat dengan
cepat diperoleh
2.3 Unsur dalam
Komuniksi Perkantoran
Proses komunikasi adalah adanya sumber informasi
yang menjadi dasar akan dikirimkannya informasi tersebut kepada pihak lain yang
memerlukannya. Lima unsur komunikasi merupakan kesatuan yang utuh dan bulat.
Masing-masing unsur saling berhubungan erat, ada ketergantungan: Artinya
keberhasilan suatu komunikasi ditentukan oleh semua unsur tersebut. Kelima
unsur tersebut:
1.
Pengirim
berita atau komunikator
Pihak
komunikator harus berusaha mengemukakan hal yang terkandung dalam pikirannya
scara jelas kepada pihak yang menerima berita, sehingga cepat dimengerti.Dalam
menyampaikan berita, komunikasi harus memperhatikan dengan siapa atau kepada
siapa berita itu di sampaikan.
2.
Bentuk
berita atau pesan
Berita
dapat disampaikan dalam berbagai bentuk, misalnya: bentuk perintah, instruksi,
saran, usul (baik secara lisan maupun secara tertulis), bentuk pengumuman edaran,
dalam bentuk tulisan, gambar, kode dan lain sebagainya. Isi pesan harus jelas
sehingga apa yang dimaksud oleh engirim berita dapat di terima oleh pihak
penerima berita.
3.
penerima
berita
Pihak
komunikasi harus mengadakan tanggapan
terhadap berita yang di terima. Penerima berita harus menafsirkan berita yang
diterima seperti yang dimaksud oleh pengirim berita.
4.
Prosedur
pengiriman berita
Prosedur
pengiriman berita menyangkut sarana yang dipakai dalam mengrim berita. Sedang
sarana yang diperlukan dalam proses komunikasi tergantung sifat berita yang
akan disampaikan.
Dibedakan
3 macam bentuk berita, yaitu:
a. Berita
yang bersifat audible yaitu berita yang dapat di dengar, baik secara langsung,
secara tidak langsung maupun dengan menggunakan tanda-tanda seperti sirene,
lonceng, dan lain sebagainya.
b. Berita
yangbersifat visual (dapat dilihat) baik yang berbentuk tulisan (surat,
pengumuman, edaran, bulletin, majalah, dsb) gambar-gambar, poster, serta
tanda-tanda lain seperti sinar lampu, benderan dan lain-lain.
c. Berita
yang bersifat audio-visual (yang dapat dilihat dan didengar) baik melalui
televise, film, pameran, kesenian, dll.
5.
Reaksi
atau tanggapan
Reaksi
yang diberikan oleh pihak penerima berita disebut tanggapan atau respons.Ada
yang menamakan umpan balik.Dengan tanggapan yang diberikan oleh penerima
berita, maka pihak komunikator dapat mengetahui apakah berita yang dikirim itu
sampai dan dimengerti atau tidak oleh komunikan. Dengan diterimanya respons
atau dengan adanya feedback dari pihak komunikan maka akan terjadi komunikasi
dua arah.
2.4 Tujuan dalam Komunikasi Perkantoran
Agar tujuan berkomunikasi jelas,
maka hal yang perlu dipertimbangkan adalah :
1. Siapa
yang akan menerima pesan
2. Bagaimana
penerima akan menginterprestasi pesan
3. Bagaimana
iklim atau suasana antar pengirim dengan penerima
4. Mutu
komunikasi (jelas atau sederhana salah satu petunjuk komunikasi yang bermutu)
2.5 Faktor dalam proses Komunikasi Perkantoran
Supaya proses
komunikasi seperti yang diuraikan pada bagian terdahulu dapat berjalan lancar,
maka perlu diperhatikan beberapa factor yang sangat mempengaruhi kelancaran
proses tersebut.
Factor-faktor
tersebut antara lain :
1. Pengertian
terhadap kita, kalimat, symbol atau sandi. Sering terjadi, “kata” dan
“lain-lain” yang dimaksut oleh pengirim tidak dimengerti oleh penerima. Ini
dapat terjadi karena tingkat penerima berbeda dengan pengirim. Seharusnya
pengirim mengenal keadaan penerima sehingga ia dapat menyesuaikan diri.
2. Kemampuan,
atau kemauan penerima untuk mendengar pesan yang disampaikan secara lisan
merupakan factor yang sangat dominan. Bagaimana baiknya mutu pesan dan cara
penyampaian, apabila si penerima tidak mampu atau tidak mau mendengarkan maka
pesanpun tidak akan sampai.
3. Cara
dan sarana penyampaian pesan
Karena cara yang tidak tepat.
Penerima akan sulit menerimanya. Demikian pula dengan adanya hambatan jarak,
waktu dan lain-lain akan diperlukan sarana.
4. Kepentingan
pendengar atau penerima pesan sangat menentukan sampainya pesan. Orang yang
tidak berminat akan suatu isi pesan atau tidak mempunyai kepentingan akan sulit
menerima pesan yang disampaikan kepadanya.
5. Persepsi
seserang berbeda dengan orang yang lain sangat tergantung kepada :
a. Kepribadian
b. Pengalaman
c. Kehendak
atau semangat
Untuk
itu pengirim pesan hendaknya memperhitungkan persepsi penerima pesan.
2.6 Klasifikasi Komunikasi Perkatoran
Klasifikasi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
macam, yaitu sebagai berikut :Klasifikasi komunikasi
1.
Menurut
lawan komunikasi
a. Komunikasi
umum, yaitu komunikasi, :
1. Satu
lawan banyak
2. Banyak
lawan Satu
3. Banyak
lawan banyak
b. Komunikasi
pribadi, yaitu komunikasi yang berlangsung antara satu lawan satu.
2.
Menurut
jumlah yang berkomunikasi
a. Komunikasi
perseorangan.
Yaitu komunikasi antar persona
b. Komunikasi
dalam kelompok.
Yaitu komunikasi yang berlangsung
dalam suatu kelompok.
3.
Menurut
cara penyampaian
a. Komunikasi
lisan :
1. Langsung
tidak dibatasi oleh jarak,
Misalnya melalui rapat, wawancara.
2. Tidak
langsung, yang dibatasi oleh jarak,
Misalnya melalui telepon.
b. Komunikasi
tertulis.
4.
Menurut
maksud komunikasi
Komunikasi dapat dibedakan menjadi
komunikasi untuk :
a. Memberi
perintah
b. Memberi
nasehat
c. Berpidato
d. Memberi
ceramah
e. Rapat
f. Berunding
g. Pertemuan-pertemuan
h. Wawancara
5.
Menurut
kelangsungannya
a. Komunikasi
langsung
b. Komunikasi
tidak langsung
6.
Menurt
perilaku
a. Komunikasi
formal
Ialah komunikasi yang terjadi
diantara para anggota organisasi yang secara tegas telah diatur dan telah
ditentukan dalam struktur organisasi.
Ciri-ciri yang terdapat dalam
komunikasi formal, ialah :
1. Informasi
yang disampaikan sangsi resmi
2. Komunikasi
formal bersumber dari perintah resmi
3. Komunikasi
formal bertalian erat dengan masalah proses penyelenggaraan kerja
4. Dalam
praktek, komunikasi formal lebih ditonjolkan pengguna sarana yang dipergunakan,
pada umumnya menggunakan surat.
b. Komunikasi
informal
Ialah komunikasi yang terjadi
didalam suatu organisasi, tetapi tidak direncakan atau tidak ditentukan dalam
struktur organisasi.
c. Komunikasi
nonformal
Adalah komunikasi yang bersifat
resmi dengan yang tidak resmi, antara yang tidak berhubungan dengan pelaksanaan
tugas pekerjaan organisasi dengan jalinan pekerjaan yang berkenaan dengan
hubungan pribadi.
7.
Menurut
ruang lingkup
a. Komunikasi
internal
Yaitu komunikasi yang berlangsung
didalam suatu organisasi
b. Komunikasi
eksternal
Adalah komunikasi yang berlangsung
antara organisasi dengan pihak masyarakat yang ada diluar organisasi.
Komunikasi eksternal / keluar,
mempunyai 2 fungsi, yaitu :
1. Fungsi
keluar
2. Fungsi
ke dalam
8.
Menurut
arah informasi
Menurut arah
aliran informasi dapat dibedakan menjadi komunikasi keatas, kebawah,
horizontal, diagonal, datu arah dan dua arah.
a. Komunikasi
keatas
Komunikasi keatas adalah komunikasi
dari bawahan kepada atasan.Tujuan komunikasi keatas untuk memperoleh informasi,
keterangan tentang kegiatan dan pelaksanaan tugas/pekerjaan para pegawai pada
tingkat renah.
Bentuk-bentuk informasi yang
disampaian oleh para bawahan kepada atasan/pimpinan dapat digolongkan menjai:
laporan, keluhan, pendapat dan saran.
b. Komunikasi
kebawah
Komunikasi kebawah mengalir dari
pimpinan kepada bawahan, dari tingkatan manajemen puncak ke manajemen menengah,
manajemen yang lebih rendah terus mengalir kepada para pegawai bawahan/pekerja.
Komunikasih kebawah dimaksudkan
agar para bawahan dapat mengetahui yang harus segera dikerjakan, bagaimana
pelaksanaannya dan bagaimana metode kerjanya serta apa tujuannya. Komunikasi
ini dapat dilakukan dengan berbagai macam bentuk yaitu petunjuk, perintah,
teguran, dan pujian.
c. Komunikasi
horizontal
Komuniasi horizontal disebut juga
komunikasi kesamping atau komunikasi mendatar, yag berarti komunikasi antar
pegawai yang mempunyai kedudukan setingkat/sama.
Komuniksi ini bias terjadi antara
bawahan dengan bawahan, antara pimpinan dengan pimpinan yang setingkat.
Komunikasi horizontal, pada umumnya bersifat pemberian informasi,
keterangan-keterangan antar pemimpin satuan unit organisasi yang berhubungan
dengan pelaksanaan kebijaksanaan pemimpin, dengan demikian tidak terdapat unsur
perintah.
d. Komunikasi
diagonal
Komunikasi diagonal adalah
komunikasi yang berlangsung antara pegawai pada tingkat kedudukan yang berbeda,
pada tugas atau fungsi yang berbeda dan tidak mempnyai wewenang langsung
terhadap pihak yang lain.
e. Komunikasi
satu arah
Komunikasi satu arah atau one way
communication, adalah komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja, yaitu
dari pihak komunikator.Dalam hal ini pihak penerima berita, yaitu komunikan
tidak ada atau tidk diberi kesempatan memberikan reaksi, terhadap pesan-pesan
yang diterima pihak pengirim berita, yaitu dari komunikator.
Keuntungan komunikasi satu arah
1. Berlangsung
top-down, cepat dan efisien
2. Dalam
hal-hal tertentu kemungkinan dapat memberikan kepuasan tersendiri dari pihak
komunikator, karena pihak komunikan tidak ada kesempatan untuk memberikan
reaksi
3. Dapat
menjaga kewibawaan pimpinan karena pihak pimpinan berita (bawahan) tidak dapat
mengetahui secara langsung atau menilai terhadap kesalahan-kesalahan serta
kelemahan pimpinan.
Kelemahan komunikasi satu arah
1. Tidak
memberikan kepuasan bagi penerima berita, dan penerima ibiarkan dalam keadaan
tidak jelas,karena tidak ada kesempatan untuk bereaksi.
2. Memberikan
kesan kepada pemimpin yang bersifat otoriter
3. Dapat
menimbulkan kesalahpahaman, ketidakjelasan, sehingga menimbulkan ketegangan.
f.
Komunikasi
dua arah
Komunikasi dua
arah diebut juga two-ways communication, maksutnya kmunikasi yang bersifat
timbal balik baik pihak komunikator maupun dari pihak komunikan.Dalam hal ini
komunikan diberi kesempatan untuk memberikan reaksi atau tanggapan terhadap
berita yang diterima dari komunikator. Dengan kata lain pihak komunikator
mendapat umpan balik dari komunikan sehingga terdapat saling pengertian antara
kedua belah pihak.
Keuntungan komunikasi dua arah:
1. Ada
kejelasan antara kedua belah pihak sehingga merasa puas.
2. Semua
informasi dapat diterima dengan lebih jelas, lebih akurat dan tepat, karena
segala sesuatunya dapat dimintakan penjelasan.
3. Kesalahpahaman
dapat dihindari
4. Dapat
menimbulkan Suasana kerja yang penuh keakraban, kekeluargaan dan demokratis.
Kelemahan komunikasi
dua arah:
1. Informasi
disampaikan secara lambat, tidak efisien.
2. Memberikan
kesempatan kepaa pihak penerima berita (komunikan) bersikap menyerang kepada
komunikator (pimpinan) yang akan menimbulkan suasana kerja yang tiak sehat
3. Memberikan
kemungkinan timbulnya berbagai macam masalah yang tidak ada relevansinya dengan
persoalan yang sebenarnya.
4. Keputusan
tidak dapat diambil dengan cepat dan tepat, sehingga akan mempengaruhi
kewibawaan pemimpin.
5. Umpan
balik yang disampaikan kepada komunikan sangat sulit diukur kebenarannya.
2.7 Hambatan Komunikasi
1.
Hambatan fisik
Hambatan fisik menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan fisik atau badan seseorang, misalnya tuna rungu atau orang yang tidak bisa mendengar. Di sisi lain, hambatan fisik seperti saya harus berbicara keras dengan nenek saya karena fungsi pendengarannya yang sudah berkurang. Pesan saya kepada nenek pun terkadang tidak sesuai
Hambatan fisik menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan fisik atau badan seseorang, misalnya tuna rungu atau orang yang tidak bisa mendengar. Di sisi lain, hambatan fisik seperti saya harus berbicara keras dengan nenek saya karena fungsi pendengarannya yang sudah berkurang. Pesan saya kepada nenek pun terkadang tidak sesuai
2.
Hambatan kepribadian
Kepribadian seperti sanguinis tentu jarang mengalami hambatan
berkomunikasi.Mereka biasanya selalu punya topik pembicaraan dalam benak mereka
dan memiliki pribadi yang menarik komunikatif.
3.
Hambatan usia
Tentu tahu bahwa usia kadang menjadi hambatan saat kita
berkomunikasi. Misalnya, anak takut menyampaikan sesuatu kepada
orangtuanya.Atau, saat orang tua bicara anak harus diam mendengarkan, akibatnya
komunikasi hanya terjadi satu arah saja.
4.
Hambatan budaya
Hambatan budaya dapat terlihat seperti yang pernah saya
jumpai seorang perempuan saat saya transit di Bandara Dubai. Ia membutuhkan
informasi tapi saya tidak bisa membalasnya (saat itu saya berbicara bahasa
inggris) karena saya tidak mendengar dengan jelas. Saya tidak bisa melihat
ekspresi mukanya saat berbicara karena dalam budayanya Ia harus mengenakan
penutup mulut. Ia adalah perempuan dari negara belahan Timur Tengah yang memang
harus mengenakan busana demikian.
5.
Hambatan bahasa
Bahasa
kerap menjadi hambatan bila kita berada di negara yang tidak sama bahasa ibu
yang miliki. Dalam tulisan sebelumnya, saya bercerita bagaimana saya berupaya
membantu teman kelas kursus bahasa jerman yang berasal dari negara Slovenia.
Saya pun menggunakan google translate saat saya menyampaikan tugas pekerjaan
rumah yang kemudian saya kirim lewat email. Meski tidak seratus persen
terjemahan itu benar tapi ia cukup mengerti pesan yang saya sampaikan.
6. Hambatan kecakapan teknologi
Dalam suatu pertemuan mediasi komunikasi orangtua dan anak di suatu sekolah, saya menampilkan slide show tentang sms seorang ABG remaja kepada kekasihnya dengan menggunakan kalimat atau kata-kata slank atau bahasa Alay. Bahasa Alay menggunakan huruf besar dan huruf kecil dalam satu kata juga cenderung tidak lengkap sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
Dalam suatu pertemuan mediasi komunikasi orangtua dan anak di suatu sekolah, saya menampilkan slide show tentang sms seorang ABG remaja kepada kekasihnya dengan menggunakan kalimat atau kata-kata slank atau bahasa Alay. Bahasa Alay menggunakan huruf besar dan huruf kecil dalam satu kata juga cenderung tidak lengkap sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
7. Hambatan lingkungan alam dan kondisi sekitar.
Hal ini bisa mudah ditemui semisal kita menjadi salah menangkap maksud komunikasi karena suara yang bising atau polusi suara.
Hal ini bisa mudah ditemui semisal kita menjadi salah menangkap maksud komunikasi karena suara yang bising atau polusi suara.
Lingkungan alam lain misalnya letak atau jarak
pengirim pesan dengan penerima pesan yang berjauhan menyebabkan informasi tidak
diterima dengan jelas.
BAB III
Kesimpulan
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak bentuk dan model dari
komunikasi yang dapat dilakukan di kantor. Komunikasi memiliki peranan penting
terhadap manajemen perkantoran. Tanpa adanya komunikasi, aktivitas kantor tidak
akan berjalan. Komunikasi dalam manajemen perkantoran akan berjalan dengan
efektif jika mampu melaksanakan komunikasi dengan prinsip-prinsip komunikasi
dan memperhatikan penyebab terjadinya komunikais efektif yang telah dijelaskan
diatas.setiap
kantor pada hakikatnya juga berkedudukan sebagai suatu organisasi. Wajah kantor
sangat ditentukan oleh aktifitas orang orang yang ada di dalam kantor.Oleh
karna itu,komunikasi kantor atau tata hubungan kantor adalah suatu penyampaian
warta atau keterangan keterangan yang mengandung arti dalam bidang kegiatan
kantor atau dalam bidang ketatausahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Sedarmayanti, Dasar-dasar
Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran, Bandung, 2002